Selasa, 13 November 2012

Industri menengah dikhawatirkan kolaps

Keputusan pemerintah memberlakukan pembatasan alih daya (outsourcing) dinilai bisa mematikan industri menengah yang sebagian besar memanfaatkan tenaga manusia untuk operasionalnya.

Pasalnya, industri skala menengah belum memiliki modal mengalihkan tenaga dari manusia ke tenaga mesin. Mantan Ketua Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (Abadi) Iftida Yasar mengatakan, rencana keluarnya keputusan pemerintah yang membatasi alih daya itu akan memberatkan pelaku industri. 

“Ini tentu saja keputusan berat bagi pelaku industri. Kita tahu outsourcing itu bukan hanya (digunakan) di lima bidang saja,” kata dia di Jakarta kemarin. 

Sebagaimana diketahui, pemerintah hanya akan mengakomodasi pekerjaan alih daya di lima bidang, yaitucleaning service, sekuriti, katering, transportasi dan jasa tambang atau migas. 

Ketua Abadi Wisnu Wibowo menambahkan, saat ini industri berskala besar maupun menengah yang memanfaatkan jasa alih daya berjumlah sekitar 6.000 usaha dengan jumlah pekerja mencapai lebih dari 3 juta orang.

Selain di lima bidang itu, kata dia, masih banyak bidang jasa alih daya lainnya seperti di industri perbankan. Intinya, kata dia, jasa alih daya selama ini turut menopang industri menengah maupun besar di Indonesia. “Bayangkan kalau mereka dihapus, dan dibatasi hanya lima bidang saja,” cetusnya. 

0 komentar:

Posting Komentar